Memohon kepada-Nya untuk Melihat Teladanmu
“Ketika Allah ingin memanifestasikan Diri-Nya, Dia memandang ciptaan-Nya. Perhatian pertama-Nya tertuju pada manusia karena mereka menyerupai-Nya. Di antara mereka, yang paling menyerupai-Nya adalah para wali; oleh karena itu, Nabi berkata tentang mereka: ‘Mereka mengingatkanmu pada Yang Ilahi.’
Kami juga merasa iba karena manusia tidak bersedia membuka diri untuk menarik kekuatan malaikat yang dengannya mereka mencapai keadaan pengetahuan surgawi yang merupakan warisan mereka. Itu membuat kami muncul dalam bentuk manusia kalian dengan berbagai bentuk dan tingkat cahaya, di tempat yang berbeda dan pada usia kehidupan manusia yang berbeda, untuk mengingatkan kalian bahwa kalian telah dihormati dengan kekuatan malaikat dan kemiripan ilahi. Pertahankan kemiripan itu! Gunakan kekuatan malaikat itu! Itu akan mengangkat kalian ke stasiun bercahaya yang tanpanya Allah berkata: ‘Sesungguhnya, mereka yang tidak ditetapkan cahaya oleh Allah, mereka tidak akan pernah mewarisi cahaya!’ (24:40) dan Dia berkata: ‘Cahaya di atas cahaya!’ (24:35), menyatakan bahwa cahaya visi hati harus terhubung dengan cahaya kekuatan malaikat, memastikan kesuksesan dan bimbingan bagi semua manusia. Cahaya itu kemudian akan muncul di seluruh alam manusia seperti matahari yang terbit dan bulan yang terbit di atas seluruh ciptaan, tanpa pernah terbenam. Cahaya kekuatan ini, pada saat itu, akan membuat setiap individu seperti bulan, yaitu, benda langit yang akan memantulkan cahaya asli untuk seluruh ciptaan. Dengan cahaya ini, dunia ini akan dilestarikan, cinta pada alam akan menguasai bumi, dan semua orang akan hidup dalam damai dan cinta, berenang di samudra keindahan dan harmoni malaikat.” Gambar oleh SALIM dari Burton
Hadis Suci: Adam dalam Citra Allah
Al-Bukhari (6227) dan Muslim (2841) meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi (semoga damai dan berkah Allah menyertai beliau) berkata: “Allah menciptakan Adam dalam citra-Nya, dan ia setinggi enam puluh hasta. Ketika Dia menciptakannya, Dia berkata, ‘Pergi dan sapa kelompok malaikat yang sedang duduk dan dengarkan bagaimana mereka menyapamu, karena itu akan menjadi sapaanmu dan sapaan keturunanmu.’ Maka ia berkata, ‘Al-salaamu ‘alaykum (damai sejahtera bagimu),’ dan mereka berkata, ‘Al-salaamu ‘alayka wa rahmat-Allah (Damai sejahtera bagimu dan rahmat Allah).’ Jadi mereka menambahkan kata-kata ‘wa rahmat-Allah.’ Setiap orang yang masuk Surga akan berbentuk seperti Adam, tetapi manusia terus bertambah pendek hingga sekarang.”
Muslim (2612) meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata: Rasulullah (semoga damai dan berkah Allah menyertai beliau) berkata: “Ketika salah satu dari kalian bertengkar dengan saudaranya, hindari wajahnya, karena Allah menciptakan Adam dalam citra-Nya.”
Ibn Abi ‘Aasim meriwayatkan dalam al-Sunnah (517) bahwa Ibn ‘Umar berkata: Rasulullah (semoga damai dan berkah Allah menyertai beliau) berkata: “Jangan katakan ‘Semoga Allah merusak wajahmu’ [bentuk kutukan dalam bahasa Arab], karena anak Adam diciptakan dalam citra Yang Maha Pengasih.”
Shaykh ‘Abd-Allah ibn al-Ghunaymaan (semoga Allah melindunginya) berkata: “Hadis ini sahih dan diklasifikasikan sebagai sahih oleh para imam dan oleh Imam Ahmad dan Ishaq ibn Raahawayh. Mereka yang mengklasifikasikannya sebagai da’eef tidak memiliki bukti, kecuali pandangan Ibn Khuzaymah, tetapi mereka yang mengklasifikasikannya sebagai sahih lebih berpengetahuan daripada dia.”
Ibn Abi ‘Aasim juga meriwayatkan (516) bahwa Abu Hurairah berkata: Rasulullah (semoga damai dan berkah Allah menyertai beliau) berkata: “Ketika salah satu dari kalian bertengkar, hindari wajahnya, karena Allah menciptakan Adam dalam citra Wajah-Nya.” Kedua hadis ini menunjukkan bahwa kata ganti dalam frasa “dalam citra-Nya” merujuk pada Allah, semoga Dia dimuliakan.
Al-Tirmidhi (3234) meriwayatkan dari Ibn ‘Abbas bahwa Nabi (semoga damai dan berkah Allah menyertai beliau) berkata: “Tuhanku datang kepadaku dalam citra yang paling indah dan berkata, ‘Wahai Muhammad.’ Saya berkata, ‘Ini saya di hadapan-Mu, Tuhanku.’ Dia berkata, ‘Apa yang sedang diperdebatkan oleh para malaikat utama di tempat tinggi…’”
Tujuh Lataif Kepala dan Proses Penyerahan Diri
Proses penyerahan diri akan mengembalikan manusia ke citra Ilahi. Ini adalah citra Kehormatan, Cinta, Rasa Hormat, dan Kesatriaan. Energi itu diarahkan ke mahkota kepala, dan dijaga dengan “Penutup”. Penutup kepala syaikh menekankan pentingnya menutup bagian atas, dan Taj atau topi berbentuk segitiga di bawah kain sorban menunjuk ke langit, menunjukkan bahwa Islam-Iman mengarah pada Ihsan.
Agama ditambah Iman = Keunggulan Moral
Kamu bisa membayangkan koneksi energi ke jantung spiritual alam semesta dari lataif mahkota kepalamu sambil berniat agar kamu selaras dengan tujuan jiwa tertinggi sambil tetap terhubung dengan baik ke dunia fisik. Bayangkan energi dari atas semua terfokus pada satu titik, di atas sorban, dan seperti cahaya laser terkondensasi memasuki Lataif Mahkota atau Energi Halus. Kamu terkandung dalam dirimu sendiri dan terhubung ke Bumi dan fisik serta ke sumber spiritual pada saat yang sama dalam keseimbangan harmonis dengan alam semesta.
Memfokuskan Energi dari Surga ke Mahkota Kepala
Kain sorban adalah kain kafan penguburan bagi pencari untuk mengingatkannya bahwa kehidupan ini sementara dan bahwa akhirat adalah tempat tinggal abadi yang kekal.
Rambut di Kepala: Bagi pria, rambut di kepala mengurangi kekuatan spiritual dan meningkatkan kesombongan dan kebanggaan, seperti di hutan tempat hewan jantan menghias diri untuk menarik betina. Kemanusiaan tidak seperti hewan, peran Ilahi bagi pria adalah untuk melayani Kerajaan Ilahi. Kemuliaan seorang pria ada pada Mahkota di kepalanya.
Jenggot: Ini adalah Kekuatan Spiritual Pria Surgawi. Malaikat akan berbondong-bondong ke jenggot dan mengurapi rambut-rambut itu dengan kekuatan malaikat.
Rahasia Mulut
Melindungi Energi dengan Muraqabah dan Siwak
Mulut adalah pembukaan suci untuk rezeki, pernapasan, dan berbicara. Ajaran Nabi menegaskan bahwa mengendalikan pembukaan mulut adalah perhatian utama yang dapat mendatangkan pahala besar atau kehancuran abadi. Makanan yang kita konsumsi dipenuhi energi, gelombang radio, radiasi elektromagnetik, dan segala yang ada di atmosfer serta yang dipancarkan dari ciptaan terserap dalam makanan yang kita makan dan udara yang kita hirup. Energi ini terkumpul di mulut dan berusaha diserap oleh gigi, kemudian dikirim ke tubuh, menuju hati, ke dalam darah, dan lalu ke area perut. Jika energi ini buruk atau merupakan energi negatif yang berlebihan, maka penyakit fisik dan spiritual akan muncul. Permusuhan merusak gigi, energi buruk menggelapkan dan melemahkan hati, serta meracuni tubuh.
Siwak: Tongkat Pembumian
Siwak adalah tongkat pembumian yang menarik keluar energi negatif dari mulut. Jika energi negatif ada di mulut, kata-kata seseorang bagaikan api; sebaliknya, jika energi positif ada di mulut, kata-kata itu seperti manis, memberikan manfaat bagi orang lain. Doa Nabi adalah, “Ya Tuhanku, bersihkan hatiku dari pikiran buruk, tindakan, dan kemarahan.” Saat menggunakan siwak, yang terbuat dari akar pohon tertentu, kita membantu membersihkan mulut dari energi negatif. Kemudian, kita akan menemukan bahwa pahala tertinggi dari Ilahi adalah “Puasa”. Ilahi menunjukkan bahwa mulut yang bersaksi atas Keesaan-Nya dan lidah yang memuji-Nya adalah pembukaan luar biasa; jagalah itu, karena pembukaan tertinggi hati bergantung pada pelestariannya.
Kekuatan Cincin dan Perlindungannya
Cincin yang diberkahi dipakai di tangan KANAN, jari kedua dekat kelingking. Tujuannya adalah perlindungan terhadap permusuhan, kekuatan negatif yang sangat kuat. Sayangnya, manusia tidak memahami anugerah energi atau kehidupan yang diberikan kepada kita. Energi atomik ini selalu mengalir; saat kita merasa baik, orang lain di lautan energi kita juga merasa baik. Bergaullah dengan orang saleh, karena mereka adalah teman terbaik yang akan mencerahkanmu. Namun, jika seseorang negatif, mereka menyebarkan negativitas, menyebabkan berbagai penyakit. Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan bahwa cincin di tangan kanan (karena Ashab al-Yamin, orang-orang kanan, diberkahi) menghilangkan permusuhan. Cincin yang disukai adalah amber atau pirus. Untuk pria, dasar cincin sebaiknya perak atau baja, tanpa emas. (Tangan kiri digunakan untuk membersihkan dan keperluan toilet serta hal-hal tidak bersih.)
- AMBER: Permata elektromagnetik. Membuka lataif cakra pleksus solar, membantu menyeimbangkan suasana hati, memperoleh kejernihan mental, dan kepercayaan diri. Juga dapat memurnikan atau mendetoksifikasi.
- PIRUS: Penyembuh umum, serbaguna, meredakan emosi negatif, meningkatkan koneksi psikis, ramalan, komunikasi, kreativitas, ketenangan, dan menenangkan.
Tongkat dan Melindungi Energi Anda
Tongkat adalah mekanisme pembumian Anda, mengambil energi dari langit dan mengirimkan energi negatif ke bumi. Dua kaki dan satu tongkat mirip colokan listrik modern. Ini adalah cara semua Utusan Ilahi. “Pembumian”. Kita melihat bahwa Kehadiran Ilahi mengirim utusan untuk mengajarkan kitab suci, hukum, moral, dan terutama bagaimana mencapai kesempurnaan untuk kembali ke keadaan malaikat saat kita diciptakan. Energi pembumian listrik, seperti sinar matahari, hangat dan ekspansif, membuat Anda merasa terbuka dan puas. Namun, terlalu banyak energi listrik dapat menyebabkan pusing, kelelahan, atau iritabilitas. Kelebihan atau kekurangan energi surgawi dapat memicu keinginan akan gula, sementara kelebihan atau kekurangan energi bumi dapat memicu keinginan akan garam.
Perjuangan Abadi: Energi Langit dan Bumi
Simbol ini menggambarkan aliran “Qudra” atau Kekuatan dalam arah melingkar, menghasilkan dua kekuatan berlawanan: positif dan negatif, cahaya dan kegelapan, langit dan bumi, pria dan wanita {Biner Aktif 1, Pasif 0}. Kekuatan ini berinteraksi untuk menyeimbangkan kelebihan satu sama lain dan mewujudkan alam fisik dan metafisik. Yin dan yang mewakili prinsip-prinsip berlawanan di alam semesta:
- Yang {Aktif atau 1}: Maskulinitas, matahari, penciptaan, panas, cahaya, Surga, dominasi, dsb.
- Yin {Pasif 0}: Femininitas, bulan, penyelesaian, dingin, kegelapan, bentuk material, penyerahan, dsb.
Pembumian dalam Diri Elemental
Tubuh Anda adalah transformator energi, membawa energi listrik dari kosmos dan energi magnetik dari bumi, bercampur di area Tombol Pusar dan Hati. Bagian bawah tubuh adalah pintu masuk energi magnetik (“pembumian bumi”), sementara bagian atas kepala dan belakang leher adalah pintu masuk energi listrik (“pembumian langit”). Dalam diri Anda, bumi dan langit bercampur sebagai bahan bakar kehidupan. Energi bumi berat, padat, lambat, dan menenangkan. Terlalu banyak dapat membuat Anda bingung, malas, atau mengantuk. Nabi ﷺ memperingatkan bahwa semua penyakit berasal dari perut, tempat energi langit dan bumi bertabrakan.
Tujuh Lataif Kepala dan Pembukaan Suci
Kita telah membahas perlindungan untuk Kepala, Mulut, Tangan, dan aspek pembumian Tongkat dalam penyembuhan Islam, menunjukkan cara membawa, melestarikan, dan melepaskan energi negatif. Rahasia besar dalam rahim wanita, “Rahm” (RaHaMeem), adalah rahmat dan rahasia penciptaan, anugerah Ilahi. Melindungi titik ini dengan meditasi dan pakaian sangat penting. Kejahatan ingin mengekspos titik ini untuk menarik energi kehidupan dari wanita. Tetaplah terhubung dengan orang yang lebih saleh, dasar dari cara kita.
Langkah Meditasi Inti
- Rahasia Fusi dengan Realitas Ilahi: Memahami kesatuan dengan panduan untuk mengembangkan energi, menghancurkan kebiasaan buruk, dan karakter berdosa.
- Kekuatan Tangan: Memberi energi pada tangan dengan Nama-Nama Ilahi dan Nabi, melalui mencuci dan menggosok.
- Rahasia 7 Titik, 9 Titik & Penyembuhan Spiritual: Asal energi dan distribusinya di tubuh, menyalakan 7 titik (ditambah 2 untuk 9 titik), lalu 5 titik hati.
- Membuka 7 Titik Kepala: Lataif utama tubuh, perlindungan, dan memahami tindakan berbahaya melalui Sunnah.
- Perlindungan Terhadap Kejahatan: Membela diri dengan pakaian kekuatan, fana dalam Syaikh untuk menerima kekuatan RasulAllah.
Tujuh Lataif Kepala: Gerbang Sembilan Titik Suci
Mahkota ciptaan adalah kepala suci dengan tujuh pembukaan: dua telinga (mendengar), dua mata (melihat), dua lubang hidung (bernapas), satu mulut/lidah (berbicara/merasa). Jika dijaga, titik-titik ini membuka energi spiritual; jika dirusak, menjadi sumber penderitaan.
- Mata: Jendela jiwa.
- Telinga: Pintu jiwa.
- Hidung: Napas rahmat.
- Mulut: Lidah kebenaran.
- Mahkota Kepala: Sumber emanasi Cahaya dan Energi Ilahi, dijaga dengan wudhu, penutup kepala, dan topi saat tidur. Rambut panjang mengurangi energi spiritual pria, tetapi meningkatkan energi wanita.
Al-Qur’an, Al-A’raf 7:179
“Banyak jin dan manusia yang Kami jadikan untuk Neraka: Mereka memiliki hati yang tidak memahami, mata yang tidak melihat, dan telinga yang tidak mendengar. Mereka seperti ternak, bahkan lebih sesat: karena mereka lalai terhadap peringatan.”
Rahasia Telinga, Mata, Hidung, dan Mulut: Pembukaan Suci Menuju Jiwa
1. Telinga: Pintu Menuju Jiwa – Efek Berbahaya
- Dekati Tuhanmu melalui Pintu: Pendengaran adalah perintah pertama. “Kami mendengar pesan dan kami menerima.” Telinga adalah pintu Ilahi menuju jiwa.
- Kejahatan Mengetahui Ini: Suara-suara mengerikan kini dipompa ke telinga, menyumbat pintu jiwa. Earphone dan musik keras bagaikan menuangkan semen pada pintu ini, berusaha menggelapkan dan merusak realitas jiwa.
2. Telinga: Perlindungan untuk Telinga
- Dekati Ilahi melalui Pintu, Bukan Jendela: Dengarkan suara batin atau hati nurani sebagai langkah pertama menuju realitas batin. Dengarkan bantuan malaikat yang membimbingmu.
- Dengarkan Hanya Al-Qur’an atau Salawat: Bacaan suci atau pujian kepada para Nabi Ilahi. Melodi yang mengingatkan pada cinta dan ketenangan adalah bahan bakar roket bagi jiwa.
3. Mata: Jendela Menuju Jiwa – Efek Berbahaya
- Mata adalah Keinginan Duniawi: Ungkapan “matamu lapar” menunjukkan hasrat materialisme. Teknologi kita mencerminkan ini: jika komputer menangkap gambar negatif tanpa henti, “hard drive” akan crash.
- Hati Anda Juga Crash: Gambar-gambar negatif, horor, kekerasan, pornografi, atau vulgar disimpan di hati dan sulit dihapus. Melupakan gambar sangat sulit, merusak jiwa.
4. Mata: Perlindungan untuk Mata
- Menghapus Duniawi: Tutup mata sering-sering dan bermeditasi untuk mengurangi materialisme.
- Kurangi Gambar Berbahaya: Lihat hanya yang baik, baca kitab suci, itu adalah gambar yang patut diingat. Tutup mata pada dunia material dan mohon Ilahi membuka mata hati.
5-6. Hidung: Napas Ilahi (Nafas Rahma)
- Anugerah Hidup dalam Napas: Shah Naqshband (q) berkata, “Tugas terpenting pencari adalah menjaga napasnya. Barang siapa tidak bisa menjaga napasnya, dikatakan, ‘ia kehilangan dirinya.’” Ordo ini dibangun di atas napas, menjaga napas saat menghirup, menghembuskan, dan di antara keduanya.
- 24.000 Napas Setiap Hari: Hidup kita hanya satu napas dari akhir. Semua rencana tidak akan mengubah kapan napas terakhir tiba. Puji Ilahi dalam setiap napas: Hu Allah saat menghirup, Hu saat menghembuskan.
- Kejahatan Menyerang Napas: Rokok dan obat-obatan digunakan untuk mengotori saluran napas Ilahi ini.
7. Mulut dan Lidah: Lidah Kebenaran
- Mawlana Bistami: “Selama tiga puluh tahun, ketika ingin berdzikir kepada Allah, saya mencuci lidah dan mulut saya untuk memuliakan-Nya.”
- Lidah Kebenaran: Mulut adalah saluran suci untuk rezeki dan kekuatan manusia. Itulah mengapa Ilahi memerintahkan puasa, tindakan tertinggi dengan pahala terbesar.
- Puasa Sejati: Memurnikan pendengaran, penglihatan, napas, sentuhan, dan kelima indera berarti menyerahkan diri kepada Tuhan. Maka, lima tingkat hati juga akan tunduk, dan Ilahi akan membuka “Lidah Kebenaran”.
Al-Qur’an, Maryam 19:50:
“Kami anugerahkan rahmat Kami kepada mereka, dan Kami berikan kehormatan luhur pada lidah kebenaran.”
Al-Qur’an, Al-Baqarah 2:269:
“Dia menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki; dan barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang melimpah; tetapi tidak ada yang memahami pesan ini kecuali orang-orang yang berpikiran jernih.”
Perlindungan untuk Mulut dan Lidah
- Pembukaan Suci: Mulut adalah tempat lidah bersaksi atas Keesaan Tuhan, lidah kebenaran, dan kekuatan berbicara.
- Cara Menjaga:
- Makan hanya makanan yang diizinkan Ilahi.
- Hindari minuman dan makanan terlarang.
- Berbicara dengan kata-kata baik dan jujur.
- Kurangi kemarahan.
- Jaga lidah tetap basah dengan dzikrullah (pengingatan esensial).
- Siwak: Tongkat pembumian yang mengeluarkan energi negatif dari mulut. Segala sesuatu memuji Ilahi, bahkan batu memiliki energi atomik (Wa in min shayyin illa yusabbih bihamdihi…).
Efek Berbahaya Mulut
- Mulut adalah saluran energi dan rezeki untuk memelihara keberadaan Anda. Saat makan, 32 gigi menghancurkan makanan yang penuh energi:
- 16 gigi mengambil energi baik.
- 16 gigi mengambil energi buruk.
- Energi ini dikirim ke hati dan perut. Makanan sampah, minuman terlarang, kata-kata buruk, kutukan, teriakan, dan kemarahan adalah racun di mulut yang menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan penyakit hati dan gangguan usus.
- Doa Nabi dengan Siwak: “Ya Tuhanku, lindungi hatiku dari akhlak buruk, kemarahan, dan menyekutukan sesuatu dengan-Mu.” Ini menunjukkan bahwa banyak keburukan masuk melalui mulut.
Leave a Reply