Sabar dalam Perspektif Al-Qur’an

Sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah.Bersabar artinya berupaya sabar. Ada yang berpendapat, “Asal kalimat sabar adalah keras dan kuat. Al-Shibru tertuju pada obat yang terkenal sangat pahit dan sangat tidak menyenangkan. Ada pula yang berpendapat, “Sabar itu diambil dari kata mengumpulkan, memeluk, atau merangkul. Sebab, orang yang sabar itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari keluh-kesah. Ada pula kata shabrah yang tertuju pada makanan. Pada dasarnya, dalam sabar itu ada tiga arti, menahan, keras, mengumpulkan, atau merangkul, sedang lawan sabar adalah keluh-kesah.

Adapun sabar menurut beberapa para ahli sebagai berikut:

  1. Menurut M. Quraish Shihab sabar sebagai “menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur)”.
  2. Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah; menahan anggota tubuh dari kekacauan.
  3. Menurut Achmad Mubarok, pengertian sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan.
  4. Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, sabar adalah bertahan diri untuk menjalankan berbagai ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi berbagai ujian dengan rela dan pasrah. Ash Shabur (Yang Mahasabar) juga merupakan salah satu asma’ul husnaAllah SWT., yakni yang tak tergesa-gesa melakukan tindakan sebelum waktunya.
  5. Menurut ahli tasawuf sabar adalah Pada hakikatnya sabar merupakan sikap berani dalam menghadapi kesulitan-kesulitan.

Sedangkan dijelaskan dalam agama, sabar merupakan satu di antara stasiun-stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang salik dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dalam struktur maqamat agama yang terdiri dari :

  1.  Pengetahuan (ma’arif) yang dapat dimisalkan sebagai pohon.
  2. Sikap (ahwal) yang dapat dimisalkan sebagai cabangnya.
  3. Perbuatan (amal) yang dapat dimisalkan sebagai buahnya.

Seseorang bisa bersabar jika dalam dirinya sudah terstruktur maqamatitu. Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis.

Dalam Qur’an telah dijelaskan mengenai sabar sebaai penolong manusia ketika tertimpa musibah pada Surat Al-Baqarah ayat 153:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

153ياأيهاالذي
۱۲۰۰٦۱۲۰۰۷۱۲۰۰۸۱۲۰۰۹۱۲۰۱۰۱۲۰۱۱۱۲۰۱۲۱۲۰۱۳۱۲۰۱٤۱۲۰۱٥
نءآمنوااست
۱۲۰۱٦۱۲۰۱۷۱۲۰۱۸۱۲۰۱۹۱۲۰۲۰۱۲۰۲۱۱۲۰۲۲۱۲۰۲۳۱۲۰۲٤۱۲۰۲٥
عينوابالصب
۱۲۰۲٦۱۲۰۲۷۱۲۰۲۸۱۲۰۲۹۱۲۰۳۰۱۲۰۳۱۱۲۰۳۲۱۲۰۳۳۱۲۰۳٤۱۲۰۳٥
روالصلوةإن
۱۲۰۳٦۱۲۰۳۷۱۲۰۳۸۱۲۰۳۹۱۲۰٤۰۱۲۰٤۱۱۲۰٤۲۱۲۰٤۳۱۲۰٤٤۱۲۰٤٥
اللهمعالصا
۱۲۰٤٦۱۲۰٤۷۱۲۰٤۸۱۲۰٤۹۱۲۰٥۰۱۲۰٥۱۱۲۰٥۲۱۲۰٥۳۱۲۰٥٤۱۲۰٥٥
برين 
۱۲۰٥٦۱۲۰٥۷۱۲۰٥۸۱۲۰٥۹ 

Terlepas dari beragam pandangan tentang maqam shabr, pada dasarnya kesabaran adalah wujud dari konsistensi diri seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegangi sebelumnya. Atas dasar itu maka al-Quran mengajak kaum muslimin agar berhias diri dengan kesabaran. Sebab, kesabaran mempunyai faedah yang besar dalam membina jiwa, memantapkan kepribadian, meningkatkan kekuatan manusia dalam menahan penderitaan, memperbaharui kekuatan manusia dalam menghadapi berbagai problem hidup, beban hidup, musibah, dan bencana, serta menggerakkan kesanggupannya untuk terus-menerus menegakkan agama Allah SWT. seperti firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat Al-Kahf ayat 28:


وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا 

Artinya: “Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas”.

28واصبرنفسكم
۱٦۳۲۸۷۱٦۳۲۸۸۱٦۳۲۸۹۱٦۳۲۹۰۱٦۳۲۹۱۱٦۳۲۹۲۱٦۳۲۹۳۱٦۳۲۹٤۱٦۳۲۹٥۱٦۳۲۹٦
عالذينيدعو
۱٦۳۲۹۷۱٦۳۲۹۸۱٦۳۲۹۹۱٦۳۳۰۰۱٦۳۳۰۱۱٦۳۳۰۲۱٦۳۳۰۳۱٦۳۳۰٤۱٦۳۳۰٥۱٦۳۳۰٦
نربهمبالغد
۱٦۳۳۰۷۱٦۳۳۰۸۱٦۳۳۰۹۱٦۳۳۱۰۱٦۳۳۱۱۱٦۳۳۱۲۱٦۳۳۱۳۱٦۳۳۱٤۱٦۳۳۱٥۱٦۳۳۱٦
وةوالعشيير
۱٦۳۳۱۷۱٦۳۳۱۸۱٦۳۳۱۹۱٦۳۳۲۰۱٦۳۳۲۱۱٦۳۳۲۲۱٦۳۳۲۳۱٦۳۳۲٤۱٦۳۳۲٥۱٦۳۳۲٦
يدونوجههول
۱٦۳۳۲۷۱٦۳۳۲۸۱٦۳۳۲۹۱٦۳۳۳۰۱٦۳۳۳۱۱٦۳۳۳۲۱٦۳۳۳۳۱٦۳۳۳٤۱٦۳۳۳٥۱٦۳۳۳٦
اتعدعيناكع
۱٦۳۳۳۷۱٦۳۳۳۸۱٦۳۳۳۹۱٦۳۳٤۰۱٦۳۳٤۱۱٦۳۳٤۲۱٦۳۳٤۳۱٦۳۳٤٤۱٦۳۳٤٥۱٦۳۳٤٦
نهمتريدزين
۱٦۳۳٤۷۱٦۳۳٤۸۱٦۳۳٤۹۱٦۳۳٥۰۱٦۳۳٥۱۱٦۳۳٥۲۱٦۳۳٥۳۱٦۳۳٥٤۱٦۳۳٥٥۱٦۳۳٥٦
ةالحيوةالد
۱٦۳۳٥۷۱٦۳۳٥۸۱٦۳۳٥۹۱٦۳۳٦۰۱٦۳۳٦۱۱٦۳۳٦۲۱٦۳۳٦۳۱٦۳۳٦٤۱٦۳۳٦٥۱٦۳۳٦٦
نياولاتطعم
۱٦۳۳٦۷۱٦۳۳٦۸۱٦۳۳٦۹۱٦۳۳۷۰۱٦۳۳۷۱۱٦۳۳۷۲۱٦۳۳۷۳۱٦۳۳۷٤۱٦۳۳۷٥۱٦۳۳۷٦
نأغفلناقلب
۱٦۳۳۷۷۱٦۳۳۷۸۱٦۳۳۷۹۱٦۳۳۸۰۱٦۳۳۸۱۱٦۳۳۸۲۱٦۳۳۸۳۱٦۳۳۸٤۱٦۳۳۸٥۱٦۳۳۸٦
هعنذكرناوا
۱٦۳۳۸۷۱٦۳۳۸۸۱٦۳۳۸۹۱٦۳۳۹۰۱٦۳۳۹۱۱٦۳۳۹۲۱٦۳۳۹۳۱٦۳۳۹٤۱٦۳۳۹٥۱٦۳۳۹٦
تبعهويهوكا
۱٦۳۳۹۷۱٦۳۳۹۸۱٦۳۳۹۹۱٦۳٤۰۰۱٦۳٤۰۱۱٦۳٤۰۲۱٦۳٤۰۳۱٦۳٤۰٤۱٦۳٤۰٥۱٦۳٤۰٦
نأمرهفرطا
۱٦۳٤۰۷۱٦۳٤۰۸۱٦۳٤۰۹۱٦۳٤۱۰۱٦۳٤۱۱۱٦۳٤۱۲۱٦۳٤۱۳۱٦۳٤۱٤۱٦۳٤۱٥

Dijelaskan pula keistimeawan orang yang memiliki kesabaran juga dikabarkan dalam al-aquran akan mendapatkan kasih sayang dari allah Swt dan juga akan diberikan martabat yang tinggi di sisi Allah. Firman Allah dalam (QS. AlFurqan ayat 75). sebagai berikut:

اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا

Artinya: “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya”.

75أولئكيجزون
۲۰۱۹٥۸۲۰۱۹٥۹۲۰۱۹٦۰۲۰۱۹٦۱۲۰۱۹٦۲۲۰۱۹٦۳۲۰۱۹٦٤۲۰۱۹٦٥۲۰۱۹٦٦۲۰۱۹٦۷
الغرفةبماص
۲۰۱۹٦۸۲۰۱۹٦۹۲۰۱۹۷۰۲۰۱۹۷۱۲۰۱۹۷۲۲۰۱۹۷۳۲۰۱۹۷٤۲۰۱۹۷٥۲۰۱۹۷٦۲۰۱۹۷۷
برواويلقون
۲۰۱۹۷۸۲۰۱۹۷۹۲۰۱۹۸۰۲۰۱۹۸۱۲۰۱۹۸۲۲۰۱۹۸۳۲۰۱۹۸٤۲۰۱۹۸٥۲۰۱۹۸٦۲۰۱۹۸۷
فيهاتحيةوس
۲۰۱۹۸۸۲۰۱۹۸۹۲۰۱۹۹۰۲۰۱۹۹۱۲۰۱۹۹۲۲۰۱۹۹۳۲۰۱۹۹٤۲۰۱۹۹٥۲۰۱۹۹٦۲۰۱۹۹۷
لاما 
۲۰۱۹۹۸۲۰۱۹۹۹۲۰۲۰۰۰۲۰۲۰۰۱ 

وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ

Artinya: “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR. Bukhari No 1469)

Selain konteks sabar di atas konsep sabar perlu diterpkan dalam beberpa aktivitas kehidupan manusia seperti :

  1. Sabar dalam beribadat. Sabar mengerjakan ibadat ialah dengan tekun mengendalikan diri melaksanakan syarat-syarat dan tata-tertib ibadah itu. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan tiga hal, yaitu; sebelum sedang dan setelah beribadah.
  2. Sabar ditimpa malapetaka. Sabar ditimpa malapetaka atau musibah ialah teguh hati ketika mendapat cobaan, baik yang berbentuk kemiskinan, maupun berupa kematian, kejatuhan, kecelakaan, diserang penyakit dan lain-lain sebagainya. Kalau malapetaka itu tidak dihadapi dengan kesabaran, maka akan terasa tekanannya terhadap jasmaniah maupun rohaniah. Badan semakin lemah dan lemas, hati semakin kecil. Timbullah kegelisahan, kecemasan, panik dan akhirnya putus-asa.
  3. Sabar terhadap kehidupan dunia. Sabar terhadap kehidupan dunia (as-shabru ‘aniddunya) ialah sabar terhadap tipudaya dunia, jangan sampai terpaut hati kepada kenikmatan hidup di dunia ini. Dunia ini adalah jembatan untuk kehidupan yang abadi, kehidupan akhirat. Banyak orang yang terpesona terhadap kemewahan hidup dunia. Dilampiaskannya hawa nafsunya, hidup berlebih-lebihan, rakus, tamak dan lain-lain sehingga tidak memperdulikan mana yang halal dan mana yang haram, malah kadang-kadang merusak dan merugikan kepada orang lain. Kehidupan di dunia ini janganlah dijadikan tujuan, tapi hanya sebagai alat untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal. Memang, tabiat manusia condong kepada kenikmatan hidup lahiriah, kehidupan yang nyata dilihat oleh mata dan dinikmati oleh indera-indera yang lain. Tidak ubahnya seperti orang yang meminum air laut, semakin diminum semakin haus. Untuk ini diperlukan kesabaran menghadapinya.
  4. Sabar terhadap maksiat. Sabar terhadap maksiat ini ialah mengendalikan diri supaya jangan melakukan perbuatan maksiat. Tarikan untuk mengerjakan maksiat itu sangat kuat sekali mempengaruhi manusia, sebab senantiasa digoda dan didorong oleh iblis.
  5. Sabar dalam perjuangan. Sabar dalam perjuangan ialah dengan menyadari sepenuhnya, bahwa setiap perjuangan mengalami masa, masa-naik dan masajatuh, masa-menang dan masa-kalah. Kalau perjuangan belum berhasil, atau sudah nyata mengalami kekalahan, hendaklah berlaku sabar menerima kenyataan itu. Sabar dengan arti tidak putus harapan, tidak patah semangat. Harus berusaha menyusun kekuatan kembali, melakukan introspeksi (mawasdiri) tentang sebab-sebab kekalahan dan menarik pelajaran daripadanya. Jika perjuangan berhasil atau menang, harus pula sabar mengendalikan emosi-emosi buruk yang biasanya timbul sebagai akibat kemenangan itu, seperti sombong, congkak, berlaku kejam, membalas dendam dan lain-lain. Sabar disini harus diliputi oleh perasaan syukur. Apabila sesuatu perjuangan dikendalikan oleh sifat kesabaran, maka dengan sendirinya akan timbul ketelitian, kewaspadaan, usaha-usaha yang bersifat konsolidasi.

Dapat disimpulkan bahwa kesabaran adalah kemampuan untuk mengatur, mengendalikan, mengarahkan perilaku, perasaan dan tindakan serta mengatasi berbagai kesulitan secara komprehensif maksudnya mampu menangkap permasalahan dengan baik dan informasi yang luas untuk menghadapi permasalahan, sedangkan integratif maksudnya mampu melihat permasalahan secara terpadu. Adapun bentuk nyata sikap sabar yang berfungsi dalam pencapaian tujuan hidup manusia adalah; teguh pendirian yang dicirkan dengan (konsisten, disiplin, konsekuen); tabah yang ditunjukkan dengan istiqamah pada tujuan, daya juang yang tinggi, belajar dari kegagalan, siap menerima umpan balik untuk perbaikan); tekun dicirikan dengan (sikap antisipatif, terencana, terarah).


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *