Rahasia Huruf Lam

PENDAHULUAN

Huruf Arab Laam ( ) setara dengan huruf ‘L’ dalam alfabet Inggris. 

Posisi huruf Laam ( ) dalam set karakter Arab normal (Hijaiyah) adalah 23. Dalam set karakter numerik, Abjad, Laam ( ) adalah Huruf ke-12 dengan nilai numerik 30. Artikel ini adalah tentang makna spiritual dari huruf Laam ( ).

 HURUF LAAM

Huruf Laam ( ) adalah salah satu huruf Muqattaat. Artinya, huruf ini digunakan sebagai huruf pembuka dalam ayat pembuka sebuah surah di dalam Al-Quran. Huruf Laam ( ) digunakan sebanyak 13 kali sebagai huruf Muqattaat. Jumlah yang sama dengan jumlah huruf Alif (ا ) yang digunakan sebagai huruf Muqattaat.

Al-Quran adalah sebuah bentuk komunikasi. Al-Quran adalah komunikasi Allah kepada ciptaan-Nya. Al-Quran yang sama adalah sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah. Semua komunikasi bisa dilakukan dengan kata-kata yang diucapkan atau tulisan. Bahkan bahasa isyarat untuk orang tuli pun adalah kata-kata tertulis. Kita berkomunikasi dengan lidah atau dengan tangan. Ada bentuk komunikasi ketiga yaitu dengan pikiran. Di zaman sekarang ini, ada penekanan yang besar pada komunikasi.

Namun, bentuk komunikasi pertama yang kebanyakan dari kita pelajari di masa kanak-kanak adalah komunikasi dengan lidah. Jibril ( ) biasa membacakan Al-Quran kepada Muhammad. 

Kemudian Muhammad membacakan Al-Quran kepada komunitasnya, dan para juru tulis menuliskan wahyu baru tersebut. Komunitas Muslim ‘baru’ pada masa Muhammad biasa mendengar pembacaan Al-Quran dari Lidah Lisaan Muhammad yang diberkati.

LIDAH – LISAAN

16 Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
17 Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18 Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
19 Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.

[Quran: Al Qiyamat  75]

Ibnu Abbas menambahkan: “Adalah Kami yang mengumpulkannya (Al Quran) (dalam benakmu), dan (memberimu kemampuan) untuk membacanya (di luar kepala),” maksudnya, “Apabila Kami mewahyukannya, dengarkanlah.” “Kemudian Kami menjelaskannya,” maksudnya, “Kami akan menjelaskannya melalui lidahmu.” Maka setiap kali Jibril datang kepada Rasulullah, beliau diam (dan mendengarkan), dan ketika Malaikat itu pergi, Rasulullah membacakan wahyu itu sebagaimana yang dijanjikan Allah kepadanya. 

[Sahih Bukhari].

Kata Lisaan Lidah adalah pujian untuk telinga. Lidah mempengaruhi telinga. Telinga mempengaruhi jiwa. Jiwa mempengaruhi seluruh tubuh. Setiap kata memberi kesan pada pendengarnya. Namun kesan terdalam yang dibuat pada pendengar adalah kata yang baik atau kata yang kasar. Ketika seorang Qari yang berbakat membacakan Al-Quran, air mata mulai mengalir dari mata para pendengarnya.

Namun, lidah yang sama yang dapat digunakan untuk membaca Al-Quran, atau untuk mengucapkan kata yang baik atau untuk mengucapkan kata yang kasar. Bagaimanapun kita melihatnya, lidah adalah alat yang sangat tajam yang harus digunakan dengan hati-hati.

Kemudian, ada orang-orang yang selalu menganggap setiap kata yang diucapkan oleh lidah orang lain dengan cara yang salah karena telinga mereka tertutup. Kebalikannya juga benar, di mana ada orang-orang yang tidak peduli apa yang mereka katakan, kata-kata yang keluar selalu salah (kasar) karena lidah mereka terhijab. Ini adalah poin yang sangat halus.

Lidahlah yang menjadi alat untuk menyebarkan pesan Al-Quran.

 قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي

25 Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,

وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْۙ

26 dan mudahkanlah untukku urusanku,

وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْۙ

27 dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,

يَفْقَهُوْا قَوْلِيْۖ
28 supaya mereka mengerti perkataanku,

[Quran: Ta Ha]

Lidahlah yang digunakan untuk mengumpat. 

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

78 Orang-orang yang kufur dari Bani Israil telah dilaknat (oleh Allah) melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. 

[Quran: Al Maida]

Lidah juga merupakan alat yang melindungi kita dari kejahatan seperti yang Allah katakan dalam empat surah yang dimulai dengan kata QUL – ‘KATAKAN’. Keempat surah tersebut adalah:

1. Surat Al Kafirun surat 109

2. Al Ikhlas Surat 112

3. Al Falaq Surat 113

4. Surat An Nas ayat 114

Ketika membaca keempat surah ini, atau bagian lain dari Al-Quran seperti Ayat Kursi (Surah 2 ayat 255), Allah memerintahkan para malaikat untuk melindungi orang yang membaca ayat-ayat ini. Penggunaan lidah yang terbaik adalah dengan menyibukkannya dengan Zikir – Memuji Allah dan Darûr. Barangsiapa yang sibuk berzikir setiap hari, Allah menciptakan malaikat yang memohonkan ampunan kepada Allah untuk orang yang berzikir.

HURUF LAAM SEBAGAI MUQATTAAT

Huruf Laam ( ) telah digunakan sebanyak 13 kali sebagai Huruf Muqattaat. Setiap kali huruf Laam ( ) muncul sebagai huruf muqattaat, ia didahului oleh huruf Alif (ا ). Huruf Laam ( ) telah digunakan dalam kombinasi berikut ini:

Digunakan SebanyakALIF LAAM MEEMALIF LAAM RA ALIF LAAM MEEM SAADALIF LAAM MEEM RA
AL BAQARAYUNUSAL AARAFAR RAAD
2AL IMRANHUD  
3AL ANKABUTYUSUF  
4AR RumIBRAHEEM  
5LUQMANAL HIJR  
6AS SAJDAH   

Karena huruf Alif (ا ) selalu mendahului huruf Laam ( ), maka petunjuknya adalah Alif (ا ) dan Laam ( ). Nilai numerik dari kedua huruf tersebut adalah:

Alif (ا ) + Laam ( ) = 31. Kedua huruf ini muncul sebanyak 13 kali.

Angka 13 adalah bayangan ‘cermin’ dari nilai numerik huruf Alif (ا ) dan Laam ( ) yaitu 31. Dan untuk memudahkan kita, kita menemukan bahwa Huruf Alif (ا ) dan Laam ( ) digunakan sebagai Huruf Muqattaat dalam Surat 13 dan 31.

Surat 13 adalah Ar Raad dan Surat 31 adalah Luqman. Hal yang menarik dari kedua Surat ini adalah:

Surat 13 memiliki 43 Ayat

Surat 31 terdiri dari 34 Ayat

Jika kita membuka Al Quran, kita akan menemukan:

 وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَࣖ

31 Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

[Quran: Ar Raad]

Ayat ini berhubungan dengan Surat 2 Ayat 73 

وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا ۖ وَاللَّهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

72 Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.

 فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا ۚ كَذَٰلِكَ يُحْيِي اللَّهُ الْمَوْتَىٰ وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

73 Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.

[Quran: Al Baqarah]

Bagian mana dari tubuh sapi yang dipukul? Atau dengan kata lain, bagaimana seseorang dibuat untuk berbicara? Dengan lidah Lisaan.

Sekarang jika kita melihat surat yang lain, yaitu surat 31

 وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

13 (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.” 

[Quran: Luqman]

Bagaimana kita menyembah Allah? Dengan lidah. Hal menarik lainnya dari Ayat 13 ini adalah bahwa ini adalah ayat pertama dalam Surat 31 di mana kata-kata yang diucapkan seseorang dicatat. Dalam hal ini ucapan Luqman, kata-kata yang sebenarnya dicatat. Lidah dan ucapan adalah anugerah yang diberikan oleh Allah, kita harus menggunakannya untuk memuji Allah dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada orang lain.

 KESIMPULAN

Lidah telah ditempatkan dalam diri manusia untuk memuji Allah. Kita harus menggunakannya untuk tujuan itu. Lidah adalah alat yang dapat memohon Rahmat Allah, kita harus menggunakannya untuk tujuan itu. Dunia ini adalah tempat untuk menggunakan lidah untuk memohon Rahmat Allah. Pada hari kiamat, mulut akan dikunci dan anggota tubuh akan berbicara tentang perbuatan kita.

Semoga Allah merahmati kita semua. Amin.

Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Khalid M. Malik Ghouri


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *