Rahasia Huruf Ha

– Huruf Arab Ha ( ) hampir setara dengan huruf ‘H’ dalam alfabet Inggris. Huruf ini merupakan huruf keenam dalam set karakter Arab. 

– Ha dalam numerologi Arab yang dikenal sebagai Abjad ke-8, memiliki nilai 8. {8 Membawa Singgasana ditambah 1 Duduk di atas Singgasana}

– Rahasia Hamd

– Al Hayat

– 8

Artikel ini adalah tentang makna spiritual dari huruf Ha.

PENDAHULUAN

– Huruf Ha ( ) bersama dengan huruf Meem ( ) digunakan sebagai huruf pembuka dari 7 surah di dalam Al-Quran sebagai

– {7 HA MEEM, Al- Hayat Al-Muhammadiyah, Haqiqat Muhammad}

– Huruf Ha juga merupakan huruf ke-11 { Mawlana Abdul Khaliq Qujdwani Guru Silsilah ke-11} dan huruf ke-17 { Mawlana Syah Naqsybandi Guru Silsilah ke-17} dalam ayat Bismillah (ditunjukkan di bagian atas halaman ini). 

Huruf Ha adalah untuk Hamd (Pujian) dan Semua Hamd adalah untuk Ilahi Rabb (Tuhan) Semesta Alam. Ini adalah kata-kata pembuka dari surah pertama dalam Al-Quran. Ini adalah kata-kata yang paling sering diulang. Dengan kata lain, Segala Puji bagi Allah… (bab 1) diulang dalam setiap rakaat shalat dan dalam percakapan sehari-hari di antara umat Islam.

HURUF HA

Huruf Ha adalah salah satu huruf Muqattaat. Artinya, huruf ini digunakan dalam ayat-ayat pembuka surah-surah tertentu dalam Al-Quran. Kata Harf yang berarti huruf juga dimulai dengan huruf Ha. Huruf-huruf inilah yang membentuk kata-kata. Tidak ada buku yang dapat ditulis tanpa kata-kata. Kata-kata dibuat dengan menyusun huruf-huruf dengan cara tertentu, sehingga membentuk kata-kata yang cerdas. Kalimat dibentuk dengan menyusun kata-kata dengan cara tertentu. Tidak ada kata atau kalimat yang dapat ditulis tanpa huruf. Siapapun dapat membuat kalimat, dalam bahasa Arab, misalnya. 

Tapi kalimat itu tidak akan memiliki ‘kekuatan’ atau ‘kekuatan’ untuk menarik para malaikat. Di dalam Al-Quran, huruf-huruf Arab disusun sedemikian rupa sehingga membawa Kekuatan Allah ke dalam tindakan. 

Jika kita melihat posisi dua huruf Ha dalam ayat Bismillah, mereka ditempatkan pada posisi 11 dan 17. Mengapa?

Karena Ha ketika digunakan untuk mewakili Huroof (huruf), itu menunjukkan kepada kita bahwa ada 28 Huroof (11 + 17, huruf 28 = Rasul) dalam aksara Arab. Apa arti penting dari Harf (huruf)?

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

88 Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.

[Quran: Al Israa]

Surat (17 = 1 + 7 = 8) dan nomor ayat (88) mengisyaratkan huruf Ha (= 8). 

Ini adalah susunan huruf-huruf Arab yang dikenal oleh para malaikat yang datang untuk membantu manusia ketika Allah menghendakinya. Oleh karena itu, seluruh umat manusia dan jin secara bersama-sama, tidak akan pernah bisa menghasilkan sesuatu yang mirip dengan ayat-ayat Al-Quran. Apapun yang mereka (manusia dan jin) hasilkan tidak akan memiliki ‘kekuatan’ atau ‘kekuasaan’ Al-Quran. Para malaikat tidak akan mengenali pemalsuan tersebut sebagaimana mereka mengenali Firman Allah. Susunan dan urutan huruf-huruf Arab dalam Al-Quran sangatlah penting. Itulah sebabnya mengapa Al-Quran harus dibaca dalam bahasa Arab. 

Dengan membaca Al-Quran atau berzikir, kita terlibat dalam Hamd (pujian) kepada Allah. Apa itu Hamd?

APA ITU HAMD?

Hamd adalah mengucapkan pujian kepada Allah tapi bukan oleh sembarang orang, Allah mendengarkan Hamd dari HambaNya Saydena Muhammad {s}. Hamd adalah mengingat Allah. Cara untuk mengingat Allah adalah dengan sering menyebutNya dengan salah satu, atau beberapa, atau semua Nama-namaNya yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Hampir semua orang akan mengatakan bahwa ada 99 Nama Allah yang disebutkan di dalam Al-Quran. Kenyataannya ada lebih dari 99 Nama. Ke-99 Nama ini disebut sebagai Al Asma ul Husna – Nama-nama yang paling indah.

AL ASMA UL HUSNA

Mengapa ada begitu banyak Nama Allah padahal Allah itu Esa? Nama yang tepat bagi Pencipta kita adalah Allah. 

‘Nama-nama’ lainnya adalah Sifat-sifat-Nya. Setiap Ism (‘Nama’) Allah memiliki Sifat yang berbeda. Setiap Ism (Nama) terdiri dari kombinasi-kombinasi yang berbeda dari Harf (huruf-huruf Arab). 

Setiap Harf (huruf) memiliki kualitasnya sendiri. Setiap huruf memiliki malaikat yang ditugaskan oleh Allah. Setiap malaikat memiliki barisan dan barisan malaikat di bawah komandonya. Semua malaikat ini berada di bawah komando malaikat {Maliaka Ijabiruun} yang ditugaskan kepada Ism (Nama) Allah tertentu. 

Setiap Ism (Nama) memiliki Kebaikannya sendiri. 

Jika kita melihat ke-99 Asma ul Husna, kita akan menemukan bahwa ada Nama Allah dalam bahasa Arab yang dimulai dengan setiap Harf (huruf) dari huruf Arab kecuali lima huruf د- Dal, – Za, – Toin, – Ya dan – Sa (atau Tha?). 

Yaitu 23 dari 28 huruf Arab digunakan sebagai huruf awal dari 99 Asma ul Husna. Atau dengan kata lain, 5 dari 28 huruf Arab tidak digunakan sebagai huruf awal dari 99 Asma ul Husna. Insya Allah, kelima huruf di atas akan dibahas dalam buku tersendiri. Jika kita perhatikan, kita akan menemukan lebih dari 99 Nama Allah di dalam Al-Quran yang tidak termasuk di dalam Asma ul Husna.

Untuk – Dal kita memiliki Nama Daiem – . alif د.  

Untuk – Za kita mempunyai Nama Zakkee – .   

dan Nama Yubdee     دب 

dan Yueed د   

untuk – Ya.

Sekarang kita memiliki 26 dari 28 huruf yang digunakan sebagai huruf awal dalam Nama Allah. 

Dua huruf yang tidak digunakan adalah – Toin dan – Sa (atau Tha?). 

Jika kita melihat jumlah huruf Arab yang digunakan sebagai huruf awal untuk Nama-nama Allah, kita memiliki 26 huruf, yakni 2 + 6 = 8 = untuk Hamd.

Setiap Nama Allah memiliki Berkah dan Kebaikan tersendiri. Setiap Nama Allah sangat ideal untuk mengatasi kesulitan atau kesusahan tertentu. Jika kita menyebut semua Nama-nama Allah, setiap hari, maka tidak ada masalah yang begitu besar yang tidak dapat diatasi dengan Izin Allah.

APA ALASAN UNTUK BERTASBIH?

Ada banyak alasan yang berbeda untuk memuji Allah sebanyak jumlah orang yang memuji-Nya. Semuanya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok berikut ini. 

Hamd adalah memuji Allah semata-mata karena Allah dan tidak ada alasan lain. 

Hamd adalah memuji Allah demi mencari hidayah. 

Hamd adalah pujian kepada Allah untuk mencari nikmat. 

Hamd adalah pujian yang sama namun dengan banyak alasan. 

Oleh karena itu, dasar dari Hamd adalah niat. 

Al Hamdu Lillah sebagian besar Muslim memuji Allah hampir sepanjang waktu hanya untuk memuji-Nya dan tidak ada alasan lain. Memuji Allah telah menjadi kebiasaan mereka. Dan ketika mereka melalaikan doa dan pujian mereka, mereka merasa ada sesuatu yang hilang dari kehidupan mereka. Mereka merasa tersesat dan malu di hadapan Allah. Ini adalah tanda seorang Muslim yang baik. 

Ada sisi lain dari Hamd. Ketika kita memuji Allah, Dia menugaskan para malaikat untuk membantu hamba-Nya. Malaikat-malaikat ini adalah orang-orang yang mengenali Nama Allah tersebut.

CARA UNTUK MEMUJI ALLAH

Cara untuk memuji Allah adalah dengan memilih satu atau dua atau lebih dari Nama-namaNya dan mengulang-ulangnya. Keputusan mengenai Nama mana yang dipilih oleh seseorang didasarkan pada Nama Allah yang paling menarik bagi orang tersebut. Nama Allah tersebut menjadi Ism Azam (Nama Allah yang paling agung) bagi individu tersebut. Dengan menyebut Allah dengan Ism Azam pribadi seseorang, Allah mengabulkan doa-doa hambaNya. 

قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا

110 Katakanlah (Nabi Muhammad), “Serulah ‘Allah’ atau serulah ‘Ar-Raḥmān’! Nama mana saja yang kamu seru, (maka itu baik) karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asmaulhusna). Janganlah engkau mengeraskan (bacaan) salatmu dan janganlah (pula) merendahkannya. Usahakan jalan (tengah) di antara (kedua)-nya!”

[Quran: Al Israa]

Ayat 110 +  Surat 17 = 127 = 12 + 7 = 19 = 1 + 9 = 10 = 1 + 0 = 1.
atau 110+17 = 127 = 1 + 27 = 28 = 2 + 8 = 10 = 1 + 0 = 1.

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ

8 Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),.

[Quran: Ta Ha]

Ayat 8 + surat 20 = 28 (huruf) = 2 + 8 = 10 = 1 + 0 = 1.

Apapun cara kita melihatnya, untuk mencapai Yang Esa, kita perlu berkonsentrasi pada huruf-huruf dalam Al-Quran dan kombinasinya. Dua referensi di atas dari Al-Quran, masing-masing setara dengan 28, dengan satu atau lain cara. 

Ada dua referensi lain dalam Al-Quran tentang Asma ul Husna yang disertakan di sini yang tidak sama dengan 28: 

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۖ

180 Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

[Quran: Al Aaraf]

Ayat 180 + surat 7 = 187 = 1 + 7 + 8 = 16 = 1 + 6 = 7.

هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُࣖ

24 Dialah Allah Yang Maha Pencipta, Yang Mewujudkan dari tiada, dan Yang Membentuk rupa. Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi senantiasa bertasbih kepada-Nya. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. [Quran: Al Hashr]
Ayat 24 + Surat 59 = 83 = 8 + 3 = 11 = 1 + 1 = 2.
Mengapa dua ayat di atas tidak sama dengan 28 atau 1? Kita harus menemukan jawabannya. Husna adalah kata yang digunakan di sini. Kita akan kembali ke angka 7 dan 2 dari hasil di atas lebih lanjut dalam buku ini.

HIJAAB (TABIR)

HIJAAB adalah kata lain yang dimulai dengan huruf Ha. Hijaab adalah tabir antara Allah dan ciptaan-Nya. 

Hijaab adalah tabir yang dapat disingkap jika Allah menghendaki. Kita dapat mengenal Allah melalui karya-karya dan tanda-tandaNya:

 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

1 Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Quran: Al Israa]

Untuk menghilangkan hijab, kita harus meneladani sifat-sifat Allah, yaitu sifat mendengar dan melihat, seperti yang dikatakan dalam ayat di atas, “Dan Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami, karena sesungguhnya Dialah yang mendengar dan melihat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 262). ‘Melihat’ dalam konteks ini tidak hanya berarti melihat dengan mata fisik. 

Ini juga berarti akal, kecerdasan dan logika. Jika kita mendengarkan dengan seksama dan mencoba untuk ‘melihat’ realitas dari segala sesuatu sebagaimana adanya, maka hijab (tabir) akan tersingkap, jika Allah menghendaki. 

Realitas segala sesuatu menjadi jelas untuk ‘dilihat’, atau dipahami.

Hijaab (tabir) terbesar antara makna spiritual dan makna harfiah Al-Quran adalah huruf-hurufnya. 

Namun, huruf-huruf dalam Al Quran adalah nyata. Al Baqarah (Al Quran: bab 2) dimulai dengan huruf Alif, Laam dan Mim.  

Kita melihat huruf-huruf ini, namun kita tidak melihatnya. Kita mengabaikan huruf-huruf ini setiap saat. Kita membaca huruf-huruf ini, namun kita tidak mendengarkannya. Kita mendengar huruf-huruf ini, namun kita tidak memahaminya. Tabir pada makna spiritual Al-Quran tidak disengaja. 

Huruf-huruf tersebut diletakkan tepat di depan kita di awal surah sehingga kita tidak mengalami kesulitan untuk menemukannya. 

Namun, kita dengan cepat membacanya tanpa berhenti sejenak untuk berpikir ‘mengapa? 

Sudah menjadi sifat manusia untuk mengabaikan hal yang sudah jelas.

Jika kita mencoba untuk melihat kata-kata dalam Al-Quran huruf demi huruf, maka kata-kata yang tidak dimengerti dengan jelas, akan mulai mengungkapkan maknanya dengan Izin Allah. Berikut ini adalah referensi dari Al-Quran tentang Pesan Al-Quran dan Hijaab:

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا

45 Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,

[Quran: Al Israa]

وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ

5 Mereka berkata: “Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)”.

[Quran: Fussilat]

HIKMAT (KEBIJAKSANAAN)

Hikmat berarti kebijaksanaan. Hikmat juga dimulai dengan huruf Ha. Kata Hikmat disebutkan sebanyak 19 kali (19 huruf BismiAllah) di dalam Al-Quran. 

Hampir setiap kali, Kitab (Kitab Suci) disebutkan, kata Hikmat digunakan bersamaan. Apa itu Hikmat atau kebijaksanaan? Hikmat adalah pembelajaran. Proses belajar dimulai sejak kita dilahirkan. Belajar adalah proses yang terus menerus yang tidak ada akhirnya. Hikmat berasal dari pembelajaran. Hikmat adalah pengetahuan. Pengetahuan memiliki banyak cabang. Kita mencari pengetahuan sejak usia dini. Kebijaksanaan adalah kebijaksanaan. Kita hanya bisa membedakan jika kita memiliki dasar pengetahuan. Al-Qur’an penuh dengan hikmah. Kita harus belajar hikmah dari Al-Quran yang penuh hikmah.

1 Ya Seen
2 Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah.

[Quran: Ya Seen]

 Apa dasar kebijaksanaan dalam buku apa pun? Kata-kata. Kata-kata hanya dapat dibentuk jika ada rangkaian karakter. Rangkaian huruf Arab adalah dasar dari Al-Quran. Huruf-huruf itulah yang menjadi akar dari hikmah.

SURAH-SURAH YANG DIAWALI DENGAN HA MEEM 

Ada tujuh surah dalam Al-Quran yang dimulai dengan huruf Ha Meem. Mereka adalah surah 40 sampai 46. Ayat-ayat pembuka ditampilkan di sini:

1 Ha Meem
2 Diturunkannya Kitab (Al-Qur’an) ini dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. [Quran: Al Ghafir]

1 Ha Meem
2. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

[Quran: Fussilat]

1 Ha Meem
2 Ayn Seen Qaf
3 Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu.

[Quran: Ash Shura]

1 Ha Meem
2 Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan.

[Quran: Az Zukhruf dan Ad Dukhan]

1 Ha Meem
2 Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana..

[Quran: Al Jasiyat dan Al Ahqaf]

Mari kita coba menganalisis ayat-ayat di atas.

– Pada surah 40 dan 41, ayat kedua berakhiran Meem. 

– Dalam surah 42 kita tidak dapat memperoleh banyak informasi dari ayat 2 (Ayn Seen Qaf) sehingga kita harus melihat ayat berikutnya, yaitu ayat 3. Ayat ini juga diakhiri dengan Meem.

– Surat 43 dan 44, ayat kedua diakhiri dengan Noon. Nun dihubungkan dengan Noor (Cahaya) Allah. 

– Allah memberitahukan kepada kita di kedua surah ini, di ayat-ayat kedua Dengan Kitab yang membuat segalanya menjadi jelas. Seandainya kita melewatkannya di pasal 43, ayat ini diulangi di pasal 44 untuk menyorotinya. Bagaimana segala sesuatu menjadi jelas dalam sebuah buku?

Buku terdiri dari kata-kata. Kata-kata terdiri dari huruf-huruf. Hal-hal yang dijelaskan kepada kita adalah huruf-huruf, dalam hal ini Ha dan Meem, yang mendahului ayat yang menunjukkan penjelasan. Akhirnya, dalam surah 45 dan 46, ayat-ayat kedua kembali diakhiri dengan huruf Meem. Tidak hanya itu, sifat Allah Al Hakeem (Yang Maha Bijaksana) digunakan sebagai kata terakhir. 

Sifat Al Hakeem dimulai dengan Ha dan diakhiri dengan Meem. Hanya untuk menekankan surat pembuka, ayat ini diulang dalam dua surat terakhir (45 & 46) dari tujuh surat yang ada. Atribut Al Hakeem juga merupakan kata terakhir dalam ayat 3 surah 42. Itu jelas. Tidak ada yang disembunyikan.

Secara keseluruhan, kita memiliki tiga dari tujuh surah yang menekankan sifat Al Hakeem. Kita memiliki lima dari tujuh surah di mana ayat-ayat yang tidak berhuruf berakhiran Meem. 

Semua surah di atas ditempatkan secara berurutan di dalam Al Quran. 

– Yang pertama ditempatkan di posisi ke-40. Itulah petunjuknya. Allah memberitahu kita bahwa petunjuknya ada pada huruf Meem yang memiliki nilai numerik 40. Jika itu belum cukup, Surat ke-40 diberi nama Mumin. Apa hubungannya?

HUBUNGAN HA MEEM

Ada 7 surah yang dimulai dengan huruf Ha Meem. {7 Ayat dari Al-Fatihah}

Dari apa yang telah dibahas di atas, penekanan awal adalah pada Meem. Jika kita menemukan jumlah total dari 7 Meem, kita akan mendapatkan 7 x 40 = 280. 

Kita dapat melihat hasilnya sebagai pembesaran dari 28 Huruf Huroof (huruf –) dengan faktor 10 (28 x 10 = 280). Atau kita dapat melihatnya dari sudut pandang yang berbeda dan melihat bahwa Allah memberitahu makhluk (‘0’) untuk memahami 28 huruf hijaiyah.

Jika hal itu tidak jelas, maka ubahlah angka ‘280’ menjadi huruf-huruf dengan nilai 200 = (Ra) dan 80 = (Fa). Tambahkan mereka ke huruf awal Ha ( ) dan kita memiliki kata – Harf yang berarti huruf. 

Kita kembali diingatkan bahwa Pesan spiritual ada di dalam huruf-huruf Al-Quran.

Alif Laam Mim. Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, Allah berbicara kepada kita melalui Al-Quran dengan 28 huruf. Al-Quran berisi Kalam Allah. {Melalui Lidah Suci Nabi Muhammad (SAW)}

BAGAIMANA DENGAN HURUF HA?

Mengapa hanya ada 7 surah dengan huruf pembuka Ha Meem? 

99 NAMA-NAMA ALLAH

Telah disebutkan sebelumnya dalam buku ini, bahwa setiap orang mengira ada 99 Nama atau Sifat yang dimiliki Allah. Kenyataannya, ada lebih dari 150 Sifat Allah yang disebutkan di dalam Al-Quran. Alasan untuk berpikir bahwa ada 99 nama adalah Hadis berikut ini:

Rasulullah bersabda, “Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama, seratus kurang satu, dan barangsiapa yang hafal semuanya akan masuk surga.”

[Sahih Al Bukhari].

Dari manakah angka 99 berasal? Apa yang ingin disampaikan oleh Rasulullah kepada kita? Mungkinkah angka 99 berasal dari huruf Ha Meem karena Muhammad melakukan Hamd Allah yang paling banyak?

Jika kita menambahkan nilai numerik dari dua huruf di atas, kita akan mendapatkan:

(=) 8 + (=) 40 = 48 {4+8=12 dua belas kerudung Allah yang menutupi Muhammad (saw)}

Namun, jika kita menulis huruf-huruf tersebut sebagaimana kita mengucapkannya ketika membaca 

Quran yang kita miliki:

HA ( = ) dan MEEM (= ).  Jika kita menambahkan nilai numerik dari huruf-huruf ini, maka kita akan mendapatkan:

(ا = 1) + ( = 8) + ( = 40) + ( = 10) + ( = 40) = 99.

SOLUSI UNTUK HURUF HA YANG HILANG

Kembali ke pertanyaan tentang huruf kedelapan yang ‘hilang’, yaitu huruf Ha. Dalam referensi tentang Asma ul Husna dalam Al-Quran (di bagian dengan nama yang sama di buku ini), dua kutipan terakhir adalah petunjuk untuk menemukan huruf yang hilang.

Ayat 180 + surat 7 = 187 = 1+ 7 + 8 = 16 = 1 + 6 = 7.

Hal di atas memberitahu kita bahwa ada 7 huruf Ha yang digunakan dalam ayat-ayat pembuka dari 7 pasal.

Referensi berikutnya:

Ayat 24 + surat 59 = 83 = 8 + 3 = 11 = 1 + 1 = 2.

Referensi ini memberi tahu kita bahwa ada dua huruf Ha lagi yang terpisah. Mengapa ada dua lagi? Itu karena kita harus menemukan huruf Ha seperti yang terdengar saat melafalkannya. Huruf itu sendiri bukanlah Hamd. Hanya dengan pembacaan barulah ada Hamd. Menyimpan Al-Quran di dalam rumah bukanlah Hamd. Hanya dengan membuka Al-Quran dan membacanya, kita melakukan Hamd.

Oleh sebab itu kita diberitahu bahwa huruf yang hilang hanya dapat ditemukan dengan membaca huruf Ha. 

Jadi kita membaca huruf tersebut dan kita membuat suara HA kita mendapatkan angka  (8 + 1) = 9. {kekuatan 9 ada di Hamd, 8 membawa Singgasana + 1 Duduk di atasnya, lihat artikel Kekuatan Tangan}

Ini adalah jumlah total huruf Ha yang harus kita temukan.

Sekarang, dimanakah dua huruf Ha yang hilang? Tepat di depan mata kita. Kemunculan kedua dari Ha Meem dalam Al-Quran surat 41 ayat 2 menunjukkan kepada kita kemana kita harus mencarinya. Atau, dengan kata lain, kita diberitahu dalam dua referensi di atas untuk melihat bagian kedua (2) dari 7 bab yang dimulai dengan Ha Meem untuk menemukan dua huruf Ha yang hilang.

 تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۙ

2 Diturunkannya Kitab (Al-Qur’an) ini dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.

[Quran: Ghafir]

Perhatikan nama surah ini juga Ghafir kalau-kalau kita tidak berpikir untuk melihat hubungan Asma ul Husna. 

Dua huruf Ha yang hilang ada pada kata RaHman (Maha Pengasih) dan RaHeem dalam ayat di atas. 

Di manakah kita pernah melihat kedua Nama Allah ini sebelumnya? Dalam ayat Bismillah Hir Rahman Nir Rahim. Ayat pembuka dari Al-Quran. Di mana ada Hamd, di sana akan ada malaikat yang hadir. Di mana ada Hamd, di sana akan ada Rahmat Allah. Dan Hamd dimulai dengan Bismillah Hir Rahman Nir Raheem.

MEMUJI ALLAH

Allah adalah Al Hayy, Yang Maha Hidup. Dia menciptakan kita dari debu dan memberi kita hidup dengan meniupkan Nafas-Nya yang memberi kehidupan. Kita harus bersyukur untuk itu. Kita harus mengucapkan Alhamdulillah. Beberapa pembaca mungkin mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan dalam masalah ini dan lebih baik tidak dilahirkan sama sekali. Itu tidak benar. 

Allah mengumpulkan semua keturunan Adam dari Adam hingga orang terakhir yang dilahirkan dan bertanya kepada kita semua, “Bukankah Aku ini Rabb kalian?” Kita semua bersaksi bahwa Dia adalah Rabb kita. Setelah itu, barulah Dia mengutus kita ke dunia ini.

Manusia sebagai makhluk yang lemah, lupa dalam proses pertumbuhannya. Itu bukanlah masalah. Allah adalah Al-Hakim, Yang Maha Bijaksana. Dia mengetahui kelemahan kita. Dia mengutus para Rasul-Nya ( ) untuk mengingatkan kita akan perjanjian kita dengan Allah. Para Rasul ( ) Allah meninggalkan Kitab Suci bagi umatnya sebagai pengingat. Dengan selesainya para Rasul ( ), Allah telah memberikan kita Al-Quran sebagai Pesan Terakhir dalam Kebenaran dari Al Haqq, Yang Maha Benar.

Mengatakan bahwa seseorang tidak memiliki pilihan adalah salah. Kita semua meraih kesempatan untuk tampil di dunia ini. Tak seorang pun dari kita yang sempurna, kecuali para Rasul Allah. Selebihnya, kita melakukan dosa. Kita membuat kesalahan. Kita memberontak terhadap Allah. Allah adalah Al-Halim, Yang Maha Penyabar, Maha Penyayang. Dia selalu siap untuk mengampuni dan menerima pertobatan selagi kita masih di dunia ini. Cara untuk bertobat adalah dengan memuji Allah, karena Dia adalah Al-Hamdu, Yang Terpuji. Allah tidak membutuhkan siapa pun atau apa pun. Kitalah yang membutuhkan-Nya. Kitalah yang membutuhkan Pertolongan-Nya. Kitalah yang membutuhkan Rahmat dan Berkah-Nya. Kitalah yang membutuhkan Perlindungan-Nya.

Jika kita terus memuji Allah, Dia menjadi Al Hafiz, Sang Pelindung. Dia Melindungi kita dari segala macam bahaya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Dia mengambil tanggung jawab itu sendiri.

KESIMPULAN

Kesimpulannya, huruf-huruf Al-Qur’anlah yang merupakan hijab. Huruf-huruf Al-Qur’anlah yang menjadi nyata. Huruf-huruf Al-Qur’anlah yang merupakan petunjuk dari Allah ketika huruf-huruf tersebut dibentuk menjadi kata-kata dan ayat-ayat. Hamd (Pujian) kepada Allah hanya bisa dilakukan ketika makhluk menghidupkan lafazh-lafazh tersebut dengan bacaan.

Hijab (kerudung)

jika dilihat sebagai angka numerik sama dengan 8( ) + 3( ) + 1(Alif) + 2(ba) = 14. 

– Ada 14 Huroof Muqattaat.

Saat ini kita menggunakan singkatan kiri, kanan dan tengah. Kita dikelilingi oleh mereka. Allah dalam Hikmah-Nya telah menunjukkan kepada kita bagaimana cara menulis singkatan. 

Mungkinkah Ha Meem merupakan singkatan dari Huroof Muqattaat? {Hamd Muhammad Haqiqat Muhammad}

Ha Meem digunakan 7 kali dalam kombinasi yang sama. Dua huruf yang digunakan tujuh kali (2 x 7) sama dengan 14 huruf. 

– Huroof Muqattaat digunakan dalam 29 surah {Nama Rasul ke-29 adalah Abdullah, 2+9= 11=Nama Rasul adalah YASIN} dalam Al Quran. Ada 28 karakter dalam bahasa Arab …. atau benarkah ada 29 karakter?

– Apakah huruf ke-29 adalah Laam-Alif atau Hamzah? {Mewakili Pemusnahan}

Setiap Nama Allah memiliki Kebaikan dan Keberkahan tersendiri. Terserah kepada kita dengan Nama yang mana kita memanggil atau memuji-Nya. Nama Allah mana pun yang kita pilih, semoga Allah menjadikan Nama itu sebagai Ism Azam bagi kita. Semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada setiap Muslim. Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Dan akhirnya……

YANG DIPUJI DAN YANG MEMUJI

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Allah adalah Yang Terpuji. Dia dipuji oleh para malaikat, manusia, jin, hewan, tumbuh-tumbuhan dan semua yang ada di sekitarnya. {Tidak ada pujian yang bernilai bagi Allah selain pujian kepada Sayidina Hamid} 

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا

44 Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

[Quran: Al Israa]

Setiap ciptaan memuji Allah dengan caranya masing-masing. Kaum Muslimin harus memuji Allah dalam bahasa Arab yang telah dipilihkan-Nya untuk para pengikut Muhammad. 

Allah adalah Yang Terpuji dan Allah Yang Terpuji menambahkan Alif ( ا) pada kata Hamd (Yang Memuji) dan menciptakan Ahmad (Yang Terpuji) .

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

6 Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”.

[Quran: As Saff]

Ahmad melakukan Hamd (memuji) Allah dan dia menjadi lebih dikenal sebagai Muhammad – Yang Maha Terpuji. 

Muhammad memuji Allah sedemikian rupa sehingga tidak ada seorang pun sebelum dia, selama masanya, atau setelahnya yang akan mencapai statusnya di Hadirat Allah.

Muhammad memuji Allah sedemikian rupa sehingga Allah mewahyukan Realitas dari semua Asma ul Husna kepadanya. Allah menyingkirkan Hijaab (tabir) dari Muhammad dan membawanya ke HadiratNya. 

Itu semua melalui Hamd (Pujian) Allah. Allah menciptakan Muhammad – Yang Terpuji yang hidup sesuai dengan namanya. Subhanallah.

 Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Darood (Berkah) dan Shalawat (Kedamaian) kepada Muhammad, Keluarganya, dan Para Sahabatnya 

Khalid M. Malik Ghouri


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *