Berniat Akan Bangun Malam Lalu Tertidur

مَنْ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ الأَنَّ رَسُولَ اللَّهُ اللهُ قَالَ: مَا مِنِ امْرِئٍ تَكُونُ لَهُ صلاةٌ بِلَيْلٍ يَغْلِبُهُ عَلَيْهَا نَوْمٌ إِلَّا كُتِبَ لَهُ أَجْرُ صَلَاتِهِ، وَكَانَ يَوْمُهُ عَلَيْهِ صدقة

Dari Aisyah RA, istri Nabi SAW, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang yang biasa mengerjakan shalat malam, kemudian dia tertidur, melainkan dicatat baginya pahala shalatnya, dan tidurnya itu dianggap sebagai sedekah baginya.” (Shahih)

– Shahih Abu Daud : Bab 1
– Nomor 1313 : Halaman 502

Jika seseorang sudah berniat untuk bangun malam guna melaksanakan sholat tahajud tetapi kemudian tertidur, ia tetap akan mendapatkan pahala. Ini berdasarkan penjelasan dari beberapa ulama dan hadis yang menyatakan bahwa niat baik tersebut dicatat sebagai amal baik.

1. Pahala Niat: Menurut Syekh Ahmad Mamduh, anggota Lembaga Fatwa Dar al Ifta Mesir, jika seseorang berniat untuk sholat tahajud dan tertidur hingga waktu sholat Subuh, Allah SWT akan membalas niatnya meski tidak sempat melaksanakan sholat tersebut. Hadis yang mendukung ini menyebutkan bahwa tidur dalam keadaan berniat untuk sholat malam dianggap sebagai sedekah dari Allah

2. Hadis Pendukung: Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang berniat untuk sholat malam tetapi tertidur hingga. Subuh akan dicatat baginya pahala sesuai niatnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya niat dalam setiap amal ibadah.

3. Tekad dan Usaha: Meskipun mendapatkan pahala atas niat, penting juga untuk memiliki tekad yang kuat dan melakukan usaha agar dapat bangun. Beberapa cara yang dianjurkan untuk membantu bangun malam termasuk tidur dalam keadaan suci, tidak tidur terlalu nyaman, dan menyegerakan tidur setelah sholat Isya

4. Kesempatan Berdoa: Malam adalah waktu yang penuh berkah, di mana Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Oleh karena itu, meskipun seseorang tidak berhasil bangun, niat untuk beribadah tetap menjadi nilai positif di sisi Allah.

Dengan demikian, meskipun seseorang tertidur setelah berniat untuk beribadah, ia tetap memperoleh pahala dari niat baiknya tersebut.


[Karis, 2025]